Rabu, 03 Juli 2024

Review Bobocabin Cikole Lembang

 


Halo halo... saya baru jalan-jalan dan icip-icip nginep di bobocabin Cikole, Lembang, Bandung.... 

Jadi ini adalah model penginapan yang berbentuk cabin dari kayu yang ada di tengah hutan pinus. Ya berkonsep glamping lah atau glamorous camping... atau yang pengen sok sok camping tapi bergaya modern (ini kan gue banget 😆) boleh cicip nginep disini... Jadi camping tapi gak hidup susah, alias ada kamar mandi nyaman, tidur nyaman, dan makan-minum dengan mudah... tapi tetep dapat motto "menyatu dengan alam"-nya.

Di Bobocabin Cikole ini ada beberapa tipe cabin yaitu:
  1. Standar Cabin - ini sharing bathroom ya
  2. Deluxe Cabin - ini Private bathroom
  3. Deluxe Cabin Hot Tub - ini ada bathtub gitu... tapi Bathtub-nya ada di luar kamar... ya kaya jakuzi kali ya konsepnya...
  4. Executive Cabin - ini untuk yang keluarga karena bisa diisi 4 orang.
Saya kesana mencoba yang Deluxe Cabin, punya private bathroom (ya iyalah saya kan gak mau susah... males aja malam-malam keluar buat ke kamar mandi 😃)...

Pemandangan dari kamar


Oh iya, gak ada AC lho di kamar. Tapi memang suasana dingin sih... apalagi malemnya. Tapi jangan khawatir kamar mandinya dilengkapi dengan hot water kok.



Pokoknya lumayan untuk rekomendasi healing sesaat dari keruwetan pekerjaan sehari-hari lah...

Saya dua malam menginap disana, dan lumatan refresh.

Tapi ya agak kecewa pas saya pesan BBQ dan Steamboatnya. Selain overprice masa ya steamboatnya gak dikasih sayur-sayuran sih...

Ya kalau soal makanan better cari di tempat lain deh... soalnya banyak coffee shop di sekitar...

Meski harga lumayan lah yah... sekitar 1 juta untuk yg deluxe cabin nya... tapi worthed sih... 

So silahkan bagi teman-teman yang butuh healing singkat datang dan menginap disini..

Minggu, 23 Juni 2024

Resensi Novel: If I Met You First - Bahagia dengan Diri Sendiri

 


 Novel metropop memang gak pernah salah untuk dibaca dikala senggang.

Ya selain temanya biasanya gak terlalu berat, bahasa mengalirnya bikin novel ini bisa dihabiskan dalam sekali duduk saja.

Jadi bercerita tentang apa novel ini?

Bercerita tentang Riana yang punya traumatik karena di bully dan dikucilkan, jadi ketika di dunia kerja dia bertekad untuk bisa disenangi orang dengan mengikuti apa yang orang lain suka.

Dengan kenyataan itu pula, Riana sering sekali dicampakkan oleh pacarnya terlebih dulu. Hingga dia sadar bahwa dia menyukai Ardi, teman kantornya sejak 3 tahun belakangan yang selalu ada untuknya.

Tapi sayangnya Ardi sudah punya tunangan bernama Vanka yang sudah menjalin hubungan sejak mereka kuliah.

Nah Riana berandai-andai apakah semua bisa berbeda kalau Rianalah yang bertemu Ardi duluan. Keinginan ini tiba-tiba terkabul oleh mesin dingdong yang ada disebuah restoran di Hongkong.
Apakah itu akan membuat Riana bahagia... silahkan dibaca sendiri... hehe

Suka dengan gaya bercerita Mbak Thessalivia yang mengalir, dan bisa lho membuat kita seperti merasakan adanya kupu-kupu di perut saat Ardi ngasih perhatian ke Riana... hehe...

Tapi memang saya menyalahkan Ardi juga yang terlalu perhatian ke Riana sehingga Riana jadi baper.

Ck, tapi saya jadi bertanya-tanya memang ada kedekatan laki-laki dan perempuan hanya sebagai kakak-adik ya? Silahkan di jawab sendiri hehe...

Gak hanya cinta-cintaan, tapi ada pesan kekeluargaan dan persahabatan juga di dalam novel ini...

Pesan dalam novel ini banyak sih, tentang bagaimana kita tidak boleh menggantungkan kebahagian ke orang lain, tentang bagaimana berani menjadi diri sendiri, dan bagaimana jodoh itu tidak akan tertukar.

Terdapat kutipan yang bikin mikir sih yakni "be yourself, everyone else is alrady taken", ya iyalah kita harus menjadi diri sendiri, ngapain memalsukan diri hanya untuk diterima orang lain kan... 

Dan ada juga kutipan "Happines will come when you can let go". Tertampar dengan kalimat ini. Ketika kita ikhlas dengan apapun yang terjadi, tentu akan mudah bagi kita untuk bahagia...

So, sudah berbahagiakan kalian???💓💓💓

Senin, 17 Juni 2024

Review Bridgerton Season 3 Part 2

Setelah saya menulis part 1 Bridgerton season 3 nya di sini, saya berharap banyak di part 2 agar lebih memuaskan dahaga sebagai pecinta buku Julia Quinn.

Setidaknya bisalah karakter-karakter yang saya cintai di novelnya keluar sedikit di penokohan filmnya kek.... Dan disini saya hanya bisa bilang saya ya kecewa sih... hiks...

Jadi melanjutkan dari part 1 nya, Colin tersadar bahwa dia suka dan jatuh cinta dengan Penelope. Mereka pun merencanakan pernikahan. Tapi masalahnya si Elois kesel, karena Penelope belum ngasih tau Colin bahwa Penelope adalah Lady Whisteldown (kolumnis gosip yang terkenal).

Elois marah dan maksa si Penelope untuk segera jujur ke Colin. Tapi saat si Penelope mau ngaku, justru si Crisselda ngaku di sebuah pesta bahwa dialah Lady Whisteldown. Tujuan awal Crisselda tentu aja mendapatkan uang dari sayembara ratu yang bilang mau ngasih uang untuk orang yang bisa membongkar identitas Lady Whisteldown.

Orang gak ada yang percaya dong kalau si Crisselda itu Lady Whisteldown. Dan lagi Penelope juga gak ikhlas kalau tulisan-tulisan dia diakui oleh si Crisselda yang tukang bully.

Ya pokoknya gitu deh... tonton sediri ya untuk tahu gimana kelanjutan terbongkarnya Lady Whisteldown... hehe 😝

Nah... nah... terus gimana dengan Colin... Akhirnya ya Colin tahu dong, tapi Colin marah banget dengan Penelope... Mereka tetep menikah sih, tapi ya si Colin jadi suami yang dingin gitu... Duuuh bagian ini yang bikin hati saya memberontak. Kalau di novel Colin ini melindungi banget si Penelope. Dia sebel waktu tau Penelope adalah Lady Whisteldown, tapi dia tetap melindungi justru lebih marah lagi kalau ada yang melukai Penelope. Nah ini gak saya lihat di film... Colin seakan cuma memandang dari jauh istrinya menghadapi kemelut Lady Whisteldown. Emang sih ada saatnya si Colin nyamperin Crisselda yang memeras Penelope.. tapi gak keliatan daya juangnya... Hanya sebuah sok tanggung jawab aja haha...

Sampai Penelope bilang bahwa "Aku gak minta kamu melindungiku, tapi aku cuma minta kamu mendampingiku." Dan gitu deh... haha... agak kurang memuaskan bagi saya si pecinta karakter  Colin dan Penelope di buku...😔

Colin dan Penelope yang akhirnya menikah

Nah ada lagi di film ini yang bikin hati saya menjerit tidak terima, yakni karakter Benedict. Meski novel Benedict yang pernah saya tulis di sini, bukanlah novel yang saya sukai banget, tapi seingat saya karakternya gak sekacau di filmnya...

Benedict di film di ceritakan seorang berkepribadian bebas dan gak takut mencoba sesuatu yang baru... dan amit-amit di bagian dia rela mencoba untuk melakukan hal baru dalam seksual*itas. Ih hati ini menjerit banget deh dengan kelakuan Benedict di film...😭

 Terutama Benedict ini kok ya kaya orang lagi mabok mulu ya... haha... 

Seingat saya kalau di novel, si Benedict ini orangnya agak melow-melow gitu dan berjiwa seni tinggi... tapi di film cuma keliatan si cowo gak jelas yang kaya mabok mulu... haha... sorry ya ini pendapat pribadi yang sangat kecewa dengan penokohan Benedict...😡

Benedict yang karakternya enggak banget

Satu lagi highlight di Bridgerton season 3 ini adalah anak ke-4 yakni Francesca yang akhirnya menikah dengan Earl of Kilmartin yakni John Stirling... Saya suka sih dengan Francesa, yang memerankan cantik banget  lagi kalem gitu. Pasangan ini mah gak banyak drama, si John nya juga kalem benget. Dan mereka pun menikah dengan sederhana lalu bakal pindah ke Skotlandia. 


Nah dari semuanya ya saya kembali ke "Biasa aja" untuk film ini. Rasanya hati saya agak protes deh, kok mau Julia Quinn novelnya diacak-acak gitu ya... haha...

Yah, tapi namanya film dan novel memang akan berbeda kan... 

So silahkan ya di tonton jika mau, tapi harus bijak, karena ini rate dewasa dan ya gitu deh ada adegan-adegan yang cukup vulgar...